Hereis a list of simple steps you can follow to prepare for a UX researcher interview: Study common user experience research practices: Taking time to study how UX researchers fulfill the goals of their position can help you prepare to answer questions about how you can do the same.
Misaagan-agan dan agan wati. Ane buat thread ini karena belum ada thread yang membahas tentang pengalaman kerja di Bank Danamon Sebelumnya ane mau kasih tau kalo ane udh lolos dan akan menjalani ttd kontrak outsourching dari PT yang bekerjasama dengan pihak Danamon. Sebentar lagi saya masuk di salah satu Cabang Bank Danamon Konvensional sebagai admin. Bagi yang sudah berpengalaman di Dunia Perban
Pelajarilebih lanjut tentang tugas-tugas Marketing bank sebelum anda benar-benar mengikuti tes interview di bank yang sesungguhnya. Semua pertanyaan diatas adalah contoh pertanyaan yang bisa anda pelajari. Akan tetapi anda juga perlu mempelajari hal lain yang berhubungan mengingat jenis pertanyaan wawancara di bank sangat bervariasi.
Fast Money. Interview kerja merupakan fase yang harus dilalui seorang pelamar dan pertanyaan interview kerja di bank pun akan diperhadapkan saat melaksanakan wawancara kerja. Saat ini, perusahaan perbankan masih banyak di incar oleh banyak orang untuk meniti karir di bidang perbankan tersebut. Berbagai lowongan tersedia di perusahaan perbankan baik itu bank BUMN maupun bank swasta. Persiapan saat menghadapi interview kerjaKesamaan pertanyaan interview bank BUMN & swasta10 pertanyaan interview di bankCeritakan mengenai AndaApa saja kelemahan AndaMengapa kami harus mempekerjakan Anda di perusahaan kami?Mengapa Anda mau bekerja di perusahaan kamiMengapa Anda berhenti dari pekerjaan sebelumnyaApa visi Anda 5 tahun kedepanApakah Anda puas dengan pekerjaan sebelumnyaApa saja hal-hal positif yang Anda milikiApa kelebihan Anda dari kandidat lain untuk perusahaan kamiBerapa gaji yang Anda harapkanMemotivasi diri sebelum interview Persiapan saat menghadapi interview kerja Sebelumnya kita sudah membicarakan cara menghadapi interview kerja dan hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan seorang pelamar ketika memasuki ruang interview agar sudah siap baik dari segi fisik maupun mental. Ketika kamu berhadapan dengan interview kerja, satu hal yang ditanamkan didalam benak kamu adalah bahwa saya bisa menunjukkan yang terbaik kepada si interviewer dan pastikan memiliki aura yang positif dan semangat serta hati yang siap terhadap keputusan yang di buat oleh tim rekrutmen apakah kamu diterima atau tidak. Kesamaan pertanyaan interview bank BUMN & swasta Pertanyaan interview kerja di bank yang akan kita pelajari mungkin memiliki kesamaan baik itu bank BUMN seperti bank BRI, bank Mandiri, bank BNI dan bank BTN dan juga bank swasta seperti bank BCA, bank Danamon, bank Mega, bank CIMB Niaga dan bank lainnya. Kamu harus selalu siap menghadapi pertanyaan apapun yang dilontarkan oleh si pewawancara saat interview kerja dan ada baiknya apabila kamu sudah mempelajari hal-hal yang umum disinggung saat wawancara kerja seperti pada pertanyaan interview kerja di bank pada postingan ini. 10 Pertanyaan interview kerja di bank berikut ini sering ditanyakan ketika berhadapan dengan wawancara kerja di perusahaan perbankan. Mari kita simak satu per satu. Ceritakan mengenai Anda “Tell me about yourself”. Ini salah satu pertanyaan yang selalu ada pada posisi pertama saat pertanyaan disampaikan kepada seorang pelamar saat interview kerja. Dalam menjawab pertanyaan yang satu ini, kamu harus fokus pada poin-poin spesifik seperti keahlian kamu, pendidikan sesuai dengan bidang yang kamu lamar, pengalaman kerja apabila ada serta kekuatan strength dalam bidang tertentu terkait posisi yang sedang kamu lamar. Karena durasi menjawab pertanyaan “tell me about yourself” ini sangat singkat, hindari jawaban seperti menceritakan kekurangan diri kamu atau jawaban seperti “Nama saya …., saya lahir tanggal … di ….” Jawaban ini sudah ada di CV kamu jadi tidak perlu lagi bertele-tele menceritakan hal ini. Itu sebabnya, pastikan kamu mencari tahu lebih banyak mengenai deskripsi kerja untuk posisi yang kamu sedang lamar sehingga jawaban kamu bisa mengarah ke deskripsi pekerjaan tersebut dan ini akan membuat si interviewer merasa bahwa kamu seseorang yang berpengalaman pada bidang yang sedang mereka cari rekrut. Apa saja kelemahan Anda Pertanyaan interview kerja di bank berikutnya adalah kamu akan diberi pertanyaan untuk menyebutkan kelemahan yang kamu miliki. Dalam menjawab pertanyaan ini, tidak serta merta kamu langsung menjawab semua daftar kelemahan satu per satu hingga mungkin ada 20 kelemahan secara berjejer. Pastikan kamu tidak berfokus pada kepribadian yang bersifat negatif contohnya malas-malasan, tidak tepat waktu, berantakan, dsb. Sebaliknya, kamu bisa memberi jawaban mengenai beberapa kelemahan terkait dengan nilai dalam sebuah pekerjaan komunitas sebagai contoh sebelumnya kamu orangnya suka bekerja sendiri tapi beberapa bulan terakhir kamu sudah bisa bekerja dalam sebuah tim bahkan dapat memimpin sebuah tim kecil. Ini yang disebut dengan Turn a Negative Into a Positive, mengubah sesuatu dari yang tadinya merupakan kekurangan menjadi kelebihan. Bila ada kelemahan lainnya, kamu bisa menyampaikan bahwa sedang ada perubahan dan perbaikan kearah yang lebih baik. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda di perusahaan kami? Dalam menjawab pertanyaan ini, kamu harus menunjukkan sikap yang optimis bahwa kamu adalah orang yang tepat bagi perusahaan tersebut. Kamu bisa memberi jawaban melalui pengalaman-pengalaman sebelumnya yang akan kamu aplikasikan di perusahaan yang kamu lamar dan tentu memiliki kaitan dengan posisi dan deskripsi kerja yang kamu lamar. Mengapa Anda mau bekerja di perusahaan kami Pertanyaan ini terlihat sekilas mirip dengan pertanyaan pada poin urutan no 3 diatas namun ini adalah lanjutan dari pertanyaan no 3 dimana kamu benar-benar antusias ingin sekali bekerja pada perusahaan tersebut. Disini kamu harus meyakinkan si pewawancara bahwa kamu memiliki kelebihan serta komitmen apabila diterima sebagai karyawan di perusahaan yang kamu lamar. Mengapa Anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya Tanpa harus menjelek-jelekkan perusahaan dimana kamu bekerja sebelumnya, kamu harus memberi jawaban yang tetap memiliki makna positif karena ini juga merupakan cara kamu berpikir positif terhadap segala hal. Kamu bisa memberikan alasan bahwa kamu ingin mencari pengalaman baru dan tantangan yang lebih besar serta lebih tepat pada perusahaan yang sedang kamu lamar untuk mengaplikasikan skill kamu. Apa visi Anda 5 tahun kedepan Ini juga salah satu pertanyaan interview kerja di bank yang sering ditanya saat wawancara kerja. Si interviewer ingin benar-benar tahu komitmen seperti apa yang kamu miliki apabila nantinya diterima sebagai karyawan di perusahaan yang kamu lamar. Berilah jawaban yang menunjukkan komitmen dan loyalitas kamu kepada perusahaan yang kamu lamar dan meyakinkan si pewawancara bahwa visi kamu memiliki tujuan yang sama dengan visi yang dimiliki oleh perusahaan yang kamu lamar tersebut. Apakah Anda puas dengan pekerjaan sebelumnya Tetap memiliki pemikiran yang positif terhadap pekerjaan sebelumnya bahwa pengalaman yang kamu peroleh sebelumnya merupakan pelengkap untuk di aplikasikan di perusahaan setelahnya. Berikan jawaban yang bersifat memotivasi diri kamu sendiri bahwa kamu selalu memiliki kemauan untuk belajar hal-hal yang baru termasuk posisi yang sedang kamu lamar pada perusahaan tersebut. Apa saja hal-hal positif yang Anda miliki Utarakan hal-hal positif mengenai kamu dengan sikap yang santun dan tidak sombong. Tunjukkan dengan wajah yang jujur dan katakanlah yang sebenarnya hal-hal positif apa saja yang kamu miliki. Apa kelebihan Anda dari kandidat lain untuk perusahaan kami Disini kamu harus fokus pada skill keahlian yang kamu miliki dimana kamu percaya bahwa keahlian seperti itulah yang sedang perusahaan cari. Jawablah dengan optimis bahwa memang kamu adalah salah satu kandidat yang perusahaan cari dan butuhkan saat itu. Berapa gaji yang Anda harapkan Biasanya seorang interview lebih suka mendengar jawaban yang pasti yaitu dengan angka pasti dari kamu. Jadi kamu bisa melihat skill yang kamu tawarkan kepada perusahaan kira-kira berapa ekspektasi gaji yang kamu tentukan dari perusahaan tersebut. Dalam hal ini, tentu kamu sudah memiliki angka dibenak kamu dan sesuai dengan ukuran keahlian yang kamu miliki. Memotivasi diri sebelum interview Siapa lagi yang bisa memotivasi kita kalau bukan di awali dari diri sendiri. Sebelum beranjak ke ruangan interview kerja, perkatakan hal-hal yang positif terhadap diri kamu sendiri. Selain itu, kamu harus nge-set pikiran dan cara pandang yang positif kepada orang yang akan kamu temui kepada lawan bicara termasuk interviewer. Foto ©
A critical priority A digital- and future-ready workforce. As economies around the world become increasingly digital, one the most critical issues faced by organizations is to build a workforce that will meet future business objectives. This is no different in the financial services industry. To meet the demands of digitally savvy consumers, many Indonesian banks have incorporated digital initiatives as part of their corporate as opposed to IT-only strategy. A 2018 report by PwC indicated that 66% of survey respondents – from Bank Pembangunan Daerah BPD, joint venture banks, local banks, state-owned banks and Syariah banks – have developed their digital strategy as part of their business strategy. Evidently, banks need workers with more digital-ready skillsets as they digitize. But with virtual banking heightening competition, are financial institutions doing enough to identify and develop digitally competent workforces? A McKinsey’s study has shown that Indonesian consumers are very open to digital banking. Compared to other Emerging Asian markets, Indonesian banking customers is the second-most enthusiastic adopters of digital banking, only after Myanmar. Fifty-five percent of non-digital customers said they were likely to use digital banking in the next six months. Will traditional banks sufficiently ready their workforces to capture a slice of this pie? Or will the purely digital players win? One thing is clear. As digital technologies continue to fundamentally change the shape of competition and alter the way consumers live, work and play – all while workforce demographics continue to shift – financial institutions need to transform how they engage with and ready their workforces to optimize today and create a thriving tomorrow. No. 1 HR Capability Data-Driven Decisions The question is how. Across the world and in Asia, business and HR leaders agree that data-driven decisions is the number one HR capability required to drive the future of businesses. Companies that want to succeed need to focus on harnessing the talents of the workforce. But without insights from big data and advanced analytics, workforce decision making is often based on a manager’s experience and intuition. This is valuable in the absence of big data insights. But combined, experience and insights will transform HR scenarios. Hiring and reward will appear reasonable and fair. Managers will capture coaching opportunities and deliver them during critical times needed. Skill gaps will be accurately predicted and filled. And career paths will align the talent’s ambitions. Without data-driven HR and talent management, the impact to business performance can be severe. According to McKinsey, the relationship between the quality of talent and business performance is dramatic. In highly complex jobs such as information- and interaction-intensive work of managers or bankers, a study found that superior talent is 800% more productive. That’s a lot to be missing out if the workforce is under-optimized! Moreover, as automation increases in our evermore digital world, fewer employees would be in the value chain accomplishing tasks which are important and cannot be automated. This makes the performance of each employee more significant to overall business success. In such a landscape, financial institutions simply cannot afford to be eight times behind their competitors. Leading Banks at the Forefront of HR Transformation Fortunately, leading banks in Indonesia understand this compelling need. Bank Danamon Turning to Cloud to Generate New Value Bank Danamon is one of them. For the bank, the biggest challenge in the industry is how it can serve customers better than others. Knowing that their people play pivotal roles in how the bank serves customers and compete, Bank Danamon has turned to technological innovations to digitally enable its 12,000 employees who are based mostly in Java, Sumatra and Kalimantan. Why Cloud? No Hardware Investment, Real-Time Learning, Collaboration Anywhere The bank has taken the leap to integrate all functions in HR digitally on the cloud – as opposed to doing so in a piecemeal fashion. Why cloud? A significant business benefit is the savings from not having to invest on hardware. The added flexibility for Bank Danamon to adopt specific business processes into the system is also an advantage. But what is critical to the decision is the agility it gives employees and Bank Danamon. From recruitment to onboarding, learning and development to talent management as well as anything related to the management of HR, having the entire suite of HR tools on the cloud has allowed Bank Danamon to radically simplify HRM and work for all employees. Employees can gain access to business-critical knowledge in real-time. Teams can collaborate anywhere, anytime. Reaping Benefits Quickly The implementation has allowed the bank to refocus employees who used to manage HR administrative tasks to a more strategic work scope. As Mr. Heriyanto Agung Putra, Director of Human Capital of Bank Danamon puts it, “SAP SuccessFactors supports [our employees] to make their work easier. The managers can manage their people easier and in real-time online… [They] can see the profile of their subordinates, so they know how to develop and when to coach their subordinates.” He also highlights the importance of empowering employees so they can better serve customers in today’s competitive environment. For example, with digital learning and development, employees can quickly and easily access knowledge to serve customers better. He remarks, “Our employees are using digital to make it easier for customers. Customers can [transact with the bank] anywhere, anytime.” Becoming Future-Proof Mr. Putra notes the importance for Bank Danamon to catch up with the future of work as the younger generation such as millennials is growing and dominating their workforce. How aptly put as this is not only true for Bank Danamon or Indonesia, but across industries and around the world. HR Transformation in Banks The Time Is Now For banks thinking about HR transformation, the time is now. Drivers like what Mr. Putra highlighted and more is spurring HR digital transformations in banks and other financial institutions worldwide. Including HSBC, an example worth mentioning as the bank is driving a largest-in-history, global HR transformation project – involving 275,000 employees and contractors across 65 countries! To stay relevant to the digital consumer, attract and retain superior talent that drives business results and build a workforce that will meet future business objectives, HR transformation is no longer a luxury but a need right now. While it may be intimidating, the plus is that banks don’t have to go at it alone. Today, many experienced partners have the expertise and are armed with best practices to help financial institutions cut risk and boost returns. For banks contemplating a large-scale transformation, Mr. Alex Lowen, Group General Manager and Head of Group Performance, Reward, People Analytics and HR Transformation of HSBC shares useful advice “Be brave. These programs are enormous, they’re very scary as you start them. We had lots of conversations with our management board. We got time with them on a regular basis to talk to them about what we’re doing, why we’re doing it, the risks of doing it, the benefits of doing it, what it means for the future. We had moments where we wobbled, but we kept going and kept talking to them about it. I just think [it’s about] having that confidence, being brave, maintaining the conversation. You’ve got to have sponsorship and leadership in order to drive change this big, I think that’s really important.” Yayan Wirakusumah is an SAP customer solutions manager. More in Human Capital Management
Merupakan salah satu program percepatan karir di Bank Danamon bernama Danamon Development Progam atau yang sering disebut DDP. Setiap perusahaan selalu memiliki program ini untuk berkembang dengan cepat seperti MT ataupun MDP. Kali ini tipskerja akan membahas tentang pengalaman tes dan tahapan seperti apa di MT Danamon Development Progam DDP saat ini. Untuk MT di Danamon ini nantinya kamu akan langsung sesuai dengan divisi yang akan kamu tempati. Jadi MT di Danamon ini tidak menyeluruh kesemua management perusahaan melainkan sudah sesuai dengan divisinya. Berikut tahapan seleksi yang akan kamu jalani Baca Juga >>>Tips Untuk Fresh Graduate>>Tips Untuk Lolos FGD>>Hal yang pantang kamu lakukan saat wawancara>>Daftar Pertanyaan Saat Wawancara Kerja Dan Jawabannya<< interview user di bank danamon