Pengetahuantentang manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit dan organisasi pelayanan kesehatan lainnya diperlukan oleh semua orang yang terlibat dalam organisasi pelayanan kesehatan, pelanggan internal maupun eksternal organisasi pelayanan kesehatan. Buku ini akan memberikan pengetahuan yang sangat mudah untuk dipahami tentang manajemen
Timpelayanan keperawatan di Rumah Sakit memberikan pelayanan kepada klien sesuai dengan keyakinan profesi dan standar yang ditetapkan. Hal ini ditujukan agar pelayanan keperawatan yang diberikan senantiasa merupakan pelayanan yang aman serta dapat memenuhi kebutuhan dan harapan klien. Disisi lain Perawat diharapkan perannya untuk selalu berada
Rumahsakit yang sangat besar sering disebut medical center (pusat kesehatan), biasanya melayani seluruh pengobatan modern. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu rumah sakit.
cash. Apa itu home care?Home care adalah suatu pelayanan kesehatan dari tenaga medis pada pasien di rumah, dengan pengawasan langsung oleh home care meliputi keperawatan. Mulai dari fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, hingga pelayanan perawatan medis, home care juga dapat mencakup pelayanan untuk membantu aktivitas sehari-hari pasien seperti mandi, berpakaian, dan makan, jasa memasak, membersihkan rumah, serta memantau obat-obatan yang home care diperlukan?Pelayanan home care bertujuanMeningkatkan fungsi tubuh pasien sehingga ia dapat menjalani rutinitas dengan lebih percaya diriMengoptimalkan kondisi pasien dan mendampingi pasien di rumah, sehingga mencegah kebutuhan perawatan jangka panjang di rumah care dapat disarankan langsung oleh dokter, atau diminta khusus oleh keluarga pasien maupun pasien yang membutuhkan home care?Home care diberikan untuk pasien dengan kebutuhan khusus, yang perlu tetap tinggal di rumah. Secara umum, pasien yang memerlukan pelayanan ini meliputiBerusia lanjut lansiaMengidap penyakit kronisMenjalani proses pemulihan pascaoperasiMemiliki disabilitas tertentuApa saja jenis home care?Pelayanan home care umumnya meliputiPelayanan pribadi pasien, seperti mandi, keramas, atau berpakaianPekerjaan rumah tangga, seperti membersihkan rumah dan mencuci bajuMemasak atau mengantar makanan ke rumahManajemen keuangan, seperti membantu mengisi formulir finansial dan memastikan semua tagihan terbayar tepat waktuPelayanan kesehatan, seperti fisioterapi, terapi okupasi, kunjungan dokter ke rumah atau konsultasi medis melalui teleponApa saja persiapan untuk menjalani home care?Sebelum menjalani home care, keluarga sebaiknya meluangkan waktu bersama dengan perawat atau tenaga medis lain yang akan memberikan pelayanan kesehatan di rumah. Keluarga dapat mendiskusikan dan menginformasikan mengenaiRutinitas dan kebiasaan pasienKondisi medis yang dialami oleh pasien, seperti penyakit dan cederaTanda-tanda kondisi darurat medis yang perlu diwaspadaiKegemaran dan hal-hal yang tidak disukai oleh pasienObat-obatan, termasuk cara dan waktu pemberianPenggunaan alat-alat bantu, seperti kacamata, tongkat, atau alat bantu dengarGangguan mobilitas, seperti kesulitan berjalan atau penggunaan kursi rodaAlergi, diet khusus, atau kebutuhan nutrisi lainTerapi olahraga dengan instruksi khususAgensi home care biasanya telah melakukan skrining mengenai latar belakang para pekerjanya. Misalnya, catatan kriminal pekerja maupun keluarga pasien juga dapat melakukan peninjauan latar belakang atau menghubungi pihak-pihak terkait guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam sebuah RS pastinya ada sistem manajemen yang mengatur jalannya pekerjaan agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsi. Manajemen sebagai proses sosial yang mengikutsertakan tanggung jawab untuk membuat rencana dan regulasi yang efektif. Dengan adanya proses manajemen diharapkan semua dapat berjalan teratur untuk mencapai tujuan bersama. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATANIda Herwati, Ronal Surya Aditya, Munaa, Lailatul Kodriyah, Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak baik sebagian ataupun keseluruhan isi buku dengan cara apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit. MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATANPenulis Ida Herwati, Ronal Surya Aditya, Nihayatul Munaa, Lailatul Kodriyah, ISBN 978-623-329-124-8Copyright © Maret 2021Ukuran cm X 21 cm; Hal viii + 78 Penata Isi M. Rosyiful Aqli Desainer Sampul Ahmad Ariyanto Cetakan I, Maret 2021Diterbitkan pertama kali oleh Literasi Nusantara Perum Paradiso Kav. A1 Junrejo - BatuTelp +6285887254603, +6285841411519Email penerbitlitnus Web Anggota IKAPI No. 209/JTI/2018 Didistribusikan oleh CV. Literasi Nusantara AbadiJl. Sumedang No. 319, Cepokomulyo, Kepanjen, Malang. 65163 Telp +6282233992061 Email redaksiliterasinusantara KATA PENGANTAR PUJA DAN PUJI SYUKUR selalu kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kekuatan, dan kesabaran sehingga penulis berhasil menyelesaikan buku yang berjudul “Manajemen Pelayana Kesehatan” ini dengan tepat waktu. Tujuan dari penyusunan buku ini adalah untuk memudahkan para mahasiswa dalam memahami bagaimana Manajemen pelayanan Kesehatan. Dalam sebuah RS pastinya ada sistem manajemen yang mengatur jalannya pekerjaan agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsi. Manajemen sebagai proses sosial yang mengikutsertakan tanggung jawab untuk membuat rencana dan regulasi yang efektif. Dengan adanya proses manajemen diharapkan semua dapat berjalan teratur untuk mencapai tujuan penyusunan buku ini tentunya bukan atas usaha penulis saja namun ada banyak pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga buku ini berhasil menyadari bahwa buku ini tentu tidak luput dari kekurangan. Sehingga, kritik, saran serta masukan dari pembaca sangat kami harapkan dalam penyempurnaan buku Maret 2021 iii DAFTAR ISI Kata pengantar — iii Daftar isi — v Daftar Tabel — vi Daftar Gambar — viiKonsep Dasar Manajemen — 1 Konsep Dasar Organisasi — 23 Pelayanan Kesehatan — 29Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan — 43Manajemen Strategi Rumah Sakit — 63Daftar Pustaka — 71 Biografi Penulis — 75 v DAFTAR TABELTabel Format SPM untuk Badan Layanan Umum Daerah —vi DAFTAR GAMBAR Gambar Proses Manajemen — 8 Gambar Bagan proses POAC — 11 Gambar Tingkatan Manajemen — 13 Gambar Kompetensi Manajemen — 13 vii KONSEP DASAR MANAJEMENalam sebuah perusahaan pastinya ada sistem manajemen yang mengatur jalannya pekerjaan agar berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsi. Manajemen dapat dideskripsikan sebagai proses sosial yang mengikutsertakan tanggung jawab untuk membuat rencana dan regulasi yang efektif. Dengan adanya proses manajemen diharapkan semua dapat berjalan teratur untuk mencapai tujuan bersama. Pengertian ManajemenManajemen adalah hal yang dilakukan oleh seorang manajer. Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management dengan kata dasar to manage yang berarti mengelola. Manajemen sendiri bisa didefinisikan sebagai sebuah proses agar bisa mencapai tujuan dalam suatu organisasi yang bisa bekerja sama langsung dengan sumber daya yang dipunyai dengan tepat. Cara ini tentunya harus bisa dilakukan oleh siapa saja, baik seorang individu atau is the process of deciding how best to use a business’s resources to produce goods or provide service Rue & Byars, 2005. Manajemen adalah proses yang menentukan 1 pengambilan keputusan terbaik mengenai bentuk sumber daya bisnis yang akan digunakan untuk memproduksi barang atau layanan jasa. Termasuk di dalam sumber daya bisnis antara lain pekerja, lahan, dan dana produksi. Manajemen juga merupakan suatu bentuk kerja yang mengikutsertakan pengkoordinasian sumber daya organisasi untuk memenuhi tujuan LingkupRuang lingkup manajemen terbagi menjadi 2 yaitu stratejik Berkaitan dengan proses menyeleksi strategi dan aturan yang menyangkut pemaksimalan tujuan organisasi. Termasuk di dalamnya aktivitas yang mengarah pada tujuan, strategi, dan pengembangan rencana, aksi, dan aturan organisasi untuk menyempurnakan tujuan organisasi secara keseluruhan. Fokus manajemen stratejik pada lingkungan luar dan operasi yang akan datang. Manajemen stratejik menentukan arah jangkauan organisasi dan berkonsentrasi pada memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menganbil kesempatan yang lebih operasi Manajemen operasi terbagi menjadi 6 cabang. Disini akan dijelaskan secara umum mengenai setiap cabang ruang lingkup manajemen operasi sumber daya manusiaManusia adalah titik sentral dalam pembahasan manajemen. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia haruslah dilakukan dengan baik. Manusialah yang menentukan kegagalan atau keberhasilan organisasi. Secanggih apapun mesin, sistem, perangkat komputer, akan menjadi tidak berguna ketika tidak ditopang oleh kehandalan manusia. Oleh karenanya, manusia adalah jiwa atau ruh dari suatu organisasi. Kewajiban manajemen2 sumber daya manusia saat ini adalah mengikuti paradigma “sistem sosial” dimana karyawan diperlakukan sebagaimana layaknya seorang manusia yang bermartabat. Sebagai cabang ilmu manajemen, manajemen sumber daya manusia juga mempunyai empat fungsi manajemen yaitu, POAC Planning, Organizing, Actuating, Controlling. ProduksiPemakaian istilah manajemen operasi adalah untuk mengakomodasi kegiatan penciptaan nilai tambah atas inputan yang terjadi di sektor jasa. Pada hakikatnya, manajemen operasi adalah upaya pengelolaan manusia menciptakan nilai tambah atas input berupa berbagai sumber daya atau yang sering disebut faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin dan peralatan, bahan mentah, 5M = Man, Money, Machine, Material, and Method dan sebagainya. Proses penciptaan nilai tambah added value di dunia industri manufacturing sering disebut sebagai produksi. Sedangkan proses penciptaan nilai tambah added value di dunia jasa services sering disebut sebagai Pemasaran Pada dasarnya manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang, jasa dan gagasan. Dimaksudkan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Hal ini berarti, dalam manajemen pemasaran tercakup serangkaian kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan atas barang, jasa dan gagasan dengan tujuan utama pihak yang keuanganPengertian manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan untuk mendapatkan dana3 yang dibutuhkan dan menggunakannya seefisien mungkin. Mengingat pengertian itu maka seorang manajer keuangan haruslah mempunyai pengetahuan yang cukup tentang perbankan, pasar modal, dan perekonomian secara luas. Pasar uang untuk mendapatkan dana yang murah serta mempunyai pengetahuan yang cukup untuk menginvestasikan baik dalam bentuk investasi surat berharga deposito, saham, obligasi, reksadana maupun investasi fixed MutuTidak hanya berfokus pada kualitas produk, tapi juga cara untuk mencapainya. Termasuk di dalamnya menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab perusahaan dan tanggung jawab perusahaan serta melaksanakannya dengan cara seperti perencanaan mutu, pengendalian mutu, pemastian mutu, dan peningkatan mutu dalam sistem LogistikMenangani pemanfaatan dari material secara efisien dan efektif sehingga modal yang digunakan seminimal mungkin dan agar produk ataupun jasa yang dihasilkan berharga seminim mungkin tetapi tetap berkualitas cabang fungsional manajemen tersebut merupakan satu kesatuan yang dibutuhkan oleh organisasi, kesemuanya saling terkait dan tergantung. Keberhasilan manajemen juga ditentukan oleh keberhasilan keenam cabang fungsional tersebut. Artinya keberhasilan organisasi berasal dari salah satu, salah dua, salah tiga atau kesemua cabang fungsional manajemen tersebut secara jadi keberhasilan manajemen keuangan bisa menutup ketidakberhasilan kelima manajemen yang lain atau sebaliknya. Secara kumulatif keberhasilan satu, dua atau tiga cabang manajemen akan mempengaruhi4 keberhasilan manajemen organisasi secara keseluruhan. Meski demikian, dalam praktek, tidak ada satu organisasipun yang mampu mempertahankan kesuksesan dalam jangka panjang hanya dengan keberhasilan salah satu cabang fungsional untuk mencapai kesuksesan pencapaian tujuan manajemen perlu keberhasilan dari 2 cabang ruang lingkup, yaitu manajemen stratejik dan manajemen operasional manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen mutu dan manajemen logistik. Fungsi ManajemenSebagai seorang yang sudah manajer perlu memiliki banyak pengetahuan dan juga wawasan dalam bidang manajemen, dan supaya mendapatkan hasil yang lebih optimal. Sebagai seorang manajer haruslah mengerti dan menguasai setiap detail dari masing-masing fungsi manajemen yang ada saat masing-masing fungsi itulah seorang manajer dapat berperan dan berlaku sesuai dengan kaidah manajemen. Lantas apa saja fungsi dari manajemen itu? Berikut penjelasannya Merupakan suatu usaha atau upaya untuk merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan ini biasanya dituangkan dalam bentuk konsep atau suatu program Kegiatan yang meliputi penetapan struktur, tugas dan kewajiban, fungsi pekerjaan dan hubungan antar Termasuk perekrutan karyawan, pemanfaatan, pelatihan, pendidikan, dan pengembangan sumber daya karyawan tersebut dengan efektif. Tujuan dari staffing 5 adalah untuk mengusahakan tersedianya sumber daya karyawan yang terbaik untuk organisasi Yaitu fungsi memberikan perintah atau arahan. Selain itu juga termasuk kegiatan kepemimpinan, bimbingan, motivasi, dan pengarahan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan lebih Yaitu fungsi mengkoordinir seluruh pekerjaan dalam satu totalitas organisasi and Reporting Mencatat dan melaporkan secara terinci dengan tujuan evaluasi terhadap yang telah diperoleh dan yang masih perlu dikembangkan untuk mencapai Meliputi penyediaan dana ataupun sarana dan prasarana serta penetapan anggaran sebagai strategi untuk pelaksanaan program yang akan Menilai kinerja karyawan secara keseluruhan dalam menyelesaikan tugas dan kewajibannya untuk mencapai tujuan ManajemenAdapun proses manajemen yaitu POLC Planning, Organizing, Leading, Controlling. Gambar Proses Manajemen Daft, 2000 6 Empat tahap dalam proses manajemen, yakni Perencanaan merupakan definisi mengenai organisasi di masa depan dan cara mencapai tujuannya. Perencanaan berarti penentuan sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi di masa depan, ditambah dengan penetapan tugas serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran rencana atau perencanaan yang buruk dapat menjatuhkan kinerja organisasi. Dalam proses manajemen, rencana jangka panjang untuk kelangsungan organisasi usaha sangat diperlukan. Perkembangan organisasi sangat bergantung salah satunya oleh perencanaan yang baik dan tepat sasaran untuk organisasi, tanpa perencanaan, kelangsungan organisasi kedepannya tidak biasanya mengikuti perencanaan dan mencerminkan organisasi yang mencoba untuk menyelesaikan rencana itu. Pengorganisasian melibatkan penetapan dan pengelompokan tugas ke departemen, dan alokasi berbagai sumber daya ke berbagai departemen. Melalui pengorganisasian diharapkan organisasi bersifat lebih sistematik dan tim lebih mempunyai tanggung jawab. Hal itu berguna untuk manajemen pribadi menempati posisi yang organisasi memberikan kepemimpinan menjadi fungsi manajemen yang semakin penting. Kepemimpinan leading adalah penggunaan pengaruh untuk memotivasi karyawan agar mencapai sasaran organisasi. Memimpin berarti menciptakan budaya dan nilai bersama, mengkomunikasikan sasaran kepada karyawan, dan memberikan inspirasi agar karyawan berprestasi. Memimpin termasuk memotivasi seluruh departemen, divisi, dan juga orang yang bekerja langsung 7 dengan internasional, dan keragaman yang meningkat dalam tenaga kerja, kemampuan untuk membentuk budaya, mengkomunikasikan sasaran, dan memotivasi karyawan merupakan hal penting bagi kesuksesan bisnis. Selain itu, anjuran untuk setiap karyawan memiliki tanggung jawab kepimpinan, memecahkan masalah, dan membantu memotivasi orang lain akan membuat para karyawan merasa dihargai. Kepemimpinan yang buruk akan menyebabkan pengaruh negatif terhadap sebuah adalah fungsi keempat dalam proses manajemen dan yang terakhir dalam proses manajemen. Pengendalian controlling artinya memantau aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila diperlukan. Para manajer juga harus memastikan bahwa organisasi yang mereka atur bergerak menuju tujuannya. Siklus ManajemenSiklus manajemen adalah proses pencapaian berbagai sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi yang digambarkan pada suatu Bagan proses POAC8 Perencanaan Menetapkan sesuatu yang harus dilakukan anggota organisasi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Perencanaan juga memerlukan adanya peran manajer dalam mengarahkan pekerjaan yang harus Pengorganisasian Mendistribusikan atau mengalokasikan tugas pada semua anggota organisasi, membagi kekuasaan dan menetapkan hubungan kerja antar anggota Pelaksanaan Menggerakkan organisasi secara efektif dan efisien ke arah pencapaian tujuan. Proses ini diperlukan adanya sarana komunikasi, kepemimpinan, perundingan, serta pemberian instruksi. Pengawasan Manajer mengadakan pengawasan atau pengendalian agar jalannya organisasi sesuai rencana yang ditetapkan. Pengawasan atau pengendalian ini juga dapat dilakukan agar mendapatkan hasil yang lebih dari siklus manajemen ini adalah untuk menunjukan proses dari manajemen yang digambarkan dalam sebuah bagan. Proses ini di mulai dari pembuatan perencanaan mengenai apa yang akan dilakukan, hingga terakhir melakukan di atas dapat disimpulkan bahwa siklus manajemen ini terdiri dari 4 proses yang antara 1 proses dengan yang lain sangat berkaitan. Setelah melakukan perencanaan mengenai apa yang harus dilakukan, kemudian mengorganisir dengan membagi tugas. Pelaksanaan dilakukan setelah mengorganisir, dengan menggerakan organisasi ke arah tujuan. Agar jalannya organisasi tetap berada rencana yang di buat, maka manajer melakukan Tingkat dan Kompetensi ManajerialSebuah organisasi pasti membutuhkan manajer, yaitu anggota organisasi yang mengintegrasikan dan mengkoordinasikan pekerjaan dalam sebuah organisasi Robbins & Stephen, 1999. Organisasi yang baik membutuhkan lebih dari satu manajer untuk mengkoordinasikan sumber daya mereka. Menurut Daft 2000, perusahaan besar umumnya memiliki banyak manajer pada tiga tingkat yang berbeda. Setiap tingkat memiliki porsi kompetensi Tingkatan Manajemen Gambar Kompetensi Manajemen 10 Puncak Top Manager Manajer puncak top manager memiliki tanggung jawab atas keseluruhan organisasi. Manajer puncak bertanggung jawab untuk menyusun tujuan organisasi, mendefinisikan strategi untuk mencapai tujuan, memonitor dan menginterpretasikan lingkungan eksternal, serta membuat keputusan yang mempengaruhi keseluruhan organisasi. Mereka memandang masa depan dalam jangka panjang dan memperhatikan berbagai tren lingkungan umum serta kesuksesan menyeluruh dari antara tanggung jawab yang terpenting bagi para manajer puncak adalah mengkomunikasikan visi bersama bagi organisasi, membentuk budaya perusahaan, dan memelihara semangat usaha yang dapat membuat perusahaan sejalan dengan perubahan yang cepat. Para manajer puncak harus melibatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang unik dari setiap karyawan. Mereka mempunyai jabatan seperti presiden, ketua, direktur eksekutif, chief executive officer CEO, dan executive vice president. Dalam bidang kesehatan, manajer puncak contohnya direktur rumah sakit dan wakil direktur rumah suatu organisasi dapat berjalan efektif dan efisien dibutuhkan seseorang yang mempunyai kompetensi manajer untuk mengelolanya. Keahlian yang sangat dibutuhkan dalam mendukukng kompetensi manajer puncak ialah keahlian konseptual conceptualskill. Keahlian konseptual merupakan kemampuankognitif untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan keterlibatan di antara berbagai bagiannya Daft, 2000. Keahlian konseptual melibatkan pemikiran manajerial, pengolahan informasi, dan kemampuan konseptual ini melibatkan pengetahuan yang sesuai dengan organisasi secara keseluruhan dan bagaimana organisasi sesuai dengan industri,11 masyarakat, lingkungan bisnis, dan sosial yang lebih luas. Ini berarti kemampuan untuk berpikir strategis dengan mengambil pandangan yang luas dan jangka panjang. Manajer puncak harus memandang elemen- elemen signifikan dalam sebuah situasi dan pola konseptual yang luas. Banyak tanggung jawab manajer puncak, seperti pengambilan keputusan, pengalokasian sumber daya dan inovasi, memerlukan pandangan yang lebih manajer puncak harus memiliki pengetahuan yang meluas dalam berbagai aspek di masyarakat. Pengetahuan yang dimiliki tidaklah terbatas pada satu aspek, melainkan berkembang dan merinci. Menjadi manajer puncak harus selalu mengasah pengetahuannya yang disesuaikan dengan fenomena di masyarakat. Selain itu, manajer puncak layak memliki inspirasi untuk menentukan strategi dan kebijakan yang tepat sehingga pada penerapannya suatu organisasi lebih terarah dan mewujudkan itu, dibutuhkan pula kreatifitas seorang manajer puncak dalam menilai kemampuan setiap karyawan. Dengan mengetahui keunikan karyawannya, akan mendukung keberhasilan strategi dan kebijakan yang diterapkan pada organisasi. Seluruh kompetensi di atas juga harus disertai dengan legalitas kebijakan yang tinggi, sehingga kinerja manajer puncak menjadi fokus dan tujuan organisasi dapat Menengah Middle manager Manajer menengah middle manager bekerja pada tingkat menengah organisai dan bertanggung jawab atas unit bisnis dan departemen utama. Contoh manajer menengah adalah kepala departemen, kepala divisi, manajer pengendalian kualitas, dan direktur laboratorium riset. Pada bidang kesehatan contohnya bidang pelayanan medis, sarana, kepegawaian, dan bidang Manajer menengah bertanggung jawab mengimplementasikan strategi dan kebijakan keseluruhan yang didefinisikan manajer puncak. Umumnya manajer menengah berkutat dengan masalah operasional dan diharapkan membangun hubungan yang baik dengan rekan di sekeliling organisasi, mendorong kerja tim, dan memecahkan konflik. Manajer menengah juga memposisikan diri sebagai manajer proyek project manager yang bertanggung jawab atas proyek pekerjaan temporer yang melibatkan partisipasi banyak orang dari berbagai fungsi dan level dalam organisasi, dan mungkin juga dari luar seorang manajer menengah yang berperan sebagai tingkatan yang menunjang manajer puncak juga harus mempunyai kompetensi manajer yaitu keahlian komunikasi communication skill. Keahlian komunikasi adalah kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain, serta secara efektif sebagai anggota kelompok Daft, 2000. Keahlian ini diperihatkan dengan cara seorang manajer berhubungan dengan orang lain, termasuk kemampuan untuk memotivasi, memfasilitasi, mengkoordinasi, memimpin, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflikSeorang manajer dengan keahlian manusia akan memungkinkan bawahannya untuk mengekspresikan diri mereka sendiri tanpa merasa dipermalukan dan mendorong partisipasi. Keahlian ini sangat dibutuhkan manajer menengah untuk memerhatikan kebutuhan emosional para karyawan mereka dan tidak hanya kebutuhan fisik yang berkaitan dengan tugas pekerjaan. Namun pada tingkat manajer menengah, kompetensi yang dimiliki juga meliputi kompetensi manajer puncak dan lini depan. Karena menjadi manajer menengah berhubungan dengan tingkat di atasnya manajer puncak dan juga di bawahnya manajer lini depan.13 Kompetensi manajer diantaranya pengetahuan yang memadai untuk mendukung kinerja manajer puncak. Ketrampilan menjalin hubungan yang baik juga dibutuhkan. Ketrampilan untuk berhubungan dengan rekan di sekeliling organisasi sehingga akan tercapai hubungan yang kondusif bagi kerjasama dalam organisasi. Manajer menengah juga harus mampu memotivasi rekan kerjanya sehingga mendorong kerja tim dalam suatu manajer menengah layak memiliki kemampuan dalam memecahkan konflik. Sikap berhati- hati serta kemampuan pengelolaan perubahan yang terjadi pada organisasi sangat diperlukan. Hal tersebut akan mendukung keberhasilan proses negosiasi dengan berbagai pihak agar konflik dapat teratasi. lini depan First-line manager Manajer Lini Depan first-line manager bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa. Mereka berada pada level manajemen pertama atau kedua dan mempunyai jabatan seperti manajer lini, kepala seksi, dan manajer kantor. Mereka bertanggung jawab atas kelompok karyawan utama mereka adalah aplikasi peraturan dan prosedur untuk mencapai produksi yang efisien, memberikan bantuan teknis, dan memotivasi bawahan. Tenggat waktu pada tingkatan ini adalah singkat, dengan tekanan pada pencapaian tujuan setiap hari. Manajer tingkat bawah ini kebanyakan melakukan pengawasan para karyawan dan memastikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh manajer puncak dan menengah telah dijalankan dengan baikManajer lini depan juga memiliki andil dan turut serta dalam proses pengimplementasian strategi yang telah ditetapkan. Pada manajer lini depan, lebih tertuju pada hubungan langsung dengan masyarakat. Dalam bidang kesehatan, contoh manajer lini depan seperti14 dokter, dokter gigi, apoteker, lini depan membutuhkan kompetensi manajer berupa keahlian teknis technical skill. Keahlian teknis merupakan pemahaman dan kefasihan dalam melakukan tugas tertentu. Keahlian teknis meliputi penguasaan metode, teknik, dan peralatan yang digunakan di dalam fungsi tertentu Daft, 2000. Misalnya rekayasa, manufaktur, atau keuangan. Keahlian teknis juga mencakup pengetahuan khusus, kemampuan analisis, dan penggunaan alat dan teknik yang tepat untuk menyelesaikan masalah dalam bidang disiplin ilmu tertentu. Dalam pelaksanaannya termasuk dalam pengaturan waktu untuk melaksanakan tugas pada bidang lini depan harus mampu menerapkan dengan jelas dan tepat tentang pengaplikasian program organisasi. Maka dari itu manajer lini depan harusnya kerjasama baik dengan sesama rekan dalam organisasi, luar organisasi, maupun dengan masyarakat. Koordinasi yang baik akan menghasilkan kinerja yang berhasil pada pengaplikasian segala program juga menjadi kompetensi yang sebaiknya dimiliki manajer lini depan, pengetahuan secara ilmu yang menjadi dasar bidangnya, juga seni bila berhadapan dengan masyarakat. Memposisikan diri dengan baik dalam menangani dan menerapkan program pada masyarakat, agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil. Berkaitan dengan pengaplikasian program, manajer lini depan berperan penting dalam output dari sebuah organisasi, menghasilkan produk baik barang maupun jasa sebagai hasil pencapaian tujuan dan Tugas ManajerSuatu peran role adalah serangkaian perkiraan dan perilaku seorang manajer. Peran dibagi kedalam tiga kategori15 yakni peran informasional, peran interpersonal, dan peran mengambil keputusan. Setiap peran mencerminkan aktivitas yang diambil manajer untuk menyelesaikan tugas manajer yakni memecahkan masalah, menggerakkan orang, dan mengambil keputusan. Setiap menajalankan perannya manajer tidak dapat mengerjakan seorang diri dan seorang manajer pasti sangat membutuhkan orang lain untuk dapat membantunya dalam menyelesaikan segala Daft 2000, Mintzberg menyatakan bahwa manajer yang hanya berkomunikasi atau hanya merancang saja tak akan pernah menyelesaikan apapun, sementara manajer yang hanya melakukan akhirnya melakukan segala sesuatunya sendiri. Maksudnya adalah segala hal yang terjadi pada suatu organisasi penyelesaian akhir berada ditangan seorang manajer. Menurut Mintzberg, terdapat sepuluh peran manajer yang dibagi menjadi tiga, yakni informasional Informational roles Peran informasional menggambarkan berbagai aktivitas yang digunakan untuk menjaga dan mengembangkan sebuah jaringan informasi. Pengembangan jaringan informasi dapat dilakukan dengan cara memperbanyak kerjasama dengan berbagai pihak di luar organisasi. Berbagai hal yang harus dilakukan seorang manajer untuk meningkatkan peran informasionalnya sebagai seorang manajer, yakni meliputi pencarian informasi terbaru dari berbagai sumber. Manajer memperoleh dan mencari informasi dari orang dan membaca cepat materi tertulis agar dapat mengikuti perkembangan dengan baik, memantau kontak interpersonal individu di dalam organisasi tersebut. Tugas manajer sebagai monitor adalah mengawasi setiap kegiatan yang terjadi suatu organisasi. Contohnya seorang manajer keuangan pada suatu organisasi bertugas memantau keuangan dan keuntungan organisasi, mengamati16 perubahan inflasi dan deflasi. informasi Disseminator Penyebar berita meliputi penerimaan informasi dari luar organisasi yang dilanjutkan dengan memberikan informasi kepada anggota di dalam organisasi. Tugas manajer pada kompetensi penyebar informasi adalah menyampaikan informasi kepada para anggota organisasi lainnya melalui memo dan laporan serta aktivitas telepon. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mempermudah proses komunikasi. Contohnya seorang manajer keuangan akan memberitahukan seluruh jajaran direksi apabila terjadi inflasi dan deflasi yang dapat mempengaruhi kegiatan perekonomian organisasi bicara Spokesperson/Spokesman Juru bicara meliputi pemberian informasi mengenai berbagai kegiatan organisasi kepada pihak luar melalui kegiatan pidato, seminar, dan pertemuan. Seorang manajer yang baik harus mampu berbicara di depan orang banyak supaya maksud dan tujuan manajer dapat terlaksana sesuai harapan. Tugas manajer sebagai juru bicara adalah sebagai pembicara kepada pihak luar organisasi mengenai berbagai kegiatan yang sedang dikelola oleh organisasi tersebut. Contohnya seorang manajer sumber daya hanya memiliki kewenangan berbicara mengenai kompetensi pekerja saja dan tidak berhak berbicara mengenai perekonomian maupun logistik pada suatu interpersonal Interpersonal role Peran interpersonal meliputi hubungan dengan orang lain dan berkaitan dengan ketrampilan interpersonal. Seorang manajer yang baik harus memiliki ketrampilan dalam menjaga hubungan komunikasi dengan orang lain supaya segala sesuatu yang direncanakan manajer dapat terwujud. Berbagai hal yang dapat dilakukan seorang17 manajer untuk dapat meningkatkan peran komunikasi dengan orang lain antara lain kepemimpinan Figurehead Simbol kepemimpinan meliputi penanganan aktivitas upacara dan simbolis untuk departemen atau organisasi. Manajer mewakili organisasi dalam kapasitas manajerial formalnya sebagai kepala unit. Salah satu tugas manajer seperti menyambut tamu seperti tamu di luar organisasi yang datang dengan tujuan untuk menjalin kerjasama. Tugas manajer yang lainnya adalah menandatangani berbagai dokumen legal untuk keberlangsungan organisasi. Dokumen legal dalam sebuah organisasi merupakan hal yang sangat vital, sehingga sangat membutuhkan manajer untuk menguatkan legalitas dokumen tersebut. Contohnya kerjasama dua organisasi dapat terjalin apabila kontrak kerjasama telah ditandatangani oleh pimpinan kedua organisasi Leader Pemimpin mencakup hubungan dengan bawahan, termasuk mengarahkan dan memotivasi bawahan, melatih, menasehati, dan berkomunikasi dengan bawahan. Seorang manajer yang baik adalah seorang manajer yang peduli terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang di dalam organisasi yang dipimpinnya, apabila bawahannya melakukan kesalahan, sebagai manajer yang baik harus mengingatkan kemudian mengarahkan agar tidak mengulang kesalahan lagi. Tugas manajer sebagai pemimpin adalah bertanggung jawab kepada setiap kegiatan di dalam organisasi. Contohnya pimpinan rumah sakit menjalankan aktivitasnya yakni memimpin rumah sakit agar dapat terkelola dengan Liaision Penghubung berkenaan untuk memelihara jaringan informasi baik di dalam maupun di luar organisasi melalui surat, telepon, pertemuan, dan alat komunikasi elektronik lainnya. Manajer beperan sebagai penghubung maksudnya adalah peran manajer yang berhubungan dengan orang di luar organisasi kemudian menghubungkan orang tersebut dengan setiap orang yang berada di dalam organisasi, begitu pula sebaliknya. Tugas manajer sebagai penghubung adalah menjaga hubungan dengan pihak luar organisasi supaya kerjasama tetap terjalin dengan baik. Contohnya pimpinan rumah sakit yang menginginkan pelayanan rumah sakit ditingkatkan kemudian pimpinan tersebut menyampaikan kepada Wakil Direktur Pelayanan supaya dapat disampaikan kepada manajer pelaksana untuk dapat segera pengambilan keputusan Decisional role Peran pengambilan keputusan berhubungan dengan berbagai peristiwa dimana manajer harus membuat sebuah pilihan dan mengambil tindakan. Peranan ini sering menutut ketrampilan konseptual dan kemanusiaan. Para manajer terus memikirkan masa depan dan cara mencapainya. Para manajer sadar akan masalah dan mencari solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Peran manajer sebagai pengambil keputusan dapat ditingkatkan melalui beberapa cara, yakni gangguan Disturbance handler Penanganan gangguan mencakup pemecahan konflik antar bawahan atau antar manajer departemen dengan departemen lainnya melalui tindakan korektif selama perselisihan atau krisis, beradaptasi dengan krisis di lingkungan organisasi. Tugas manajer sebagai penanganan gangguan19 adalah meredam permasalahan dan memberikan penyelesaian atas permasalahan tersebut. Contohnya saat terjadi musim paceklik bahan baku sehingga bahan baku sukar didapat, manajer logistik harus pandai dalam mengelola persediaan bahan baku hingga cukup untuk beberapa saat ke sumber daya Resource allocator Pembagi sumber daya berhubungan dengan keputusan mengenai bagaimana membagi orang, waktu, peralatan, anggaran, dan sumber daya lainnya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Manajer harus memutuskan pengalokasian anggaran proyek penentuan prioritas penanganan keluhan pelanggan. Seorang manajer harus mampu menganalisis setiap kemampuan orang yang bekerja di dalam organisasi tersebut sesuai dengan bidangnya. Apabila seorang manajer tidak mampu menganalisis kemampuan setiap orang yang bekerja di organisasinya, maka kesalahan dalam bekerja tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, seorang manajer harus peka terhadap kemampuan setiap orang di sekelilingnya. Tugas manajer sebagai pembagi sumber daya adalah seorang manajer sumber daya harus mampu menempatkan pekerjanya sesuai dengan kompetensi setiap individu. Contohnya lulusan sarjana ekonomi ditempatkan pada bagian keuangan sedangkan lulusan hukum ditempatkan pada bagian legalitas di dalam Negotiator Perunding meliputi negosiasi formal dan penawaran untuk mencapai hasil bagi unit yang menjadi tanggung jawab manajer yang bersangkutan, seperti mewakili kepentingan departemen selama negosiasi kontrak, penjual, pembelian, dan anggaran. Seorang manajer harus mampu melakukan perundingan supaya organisasi yang dipimpinnya tidak Kehandalan seorang manajer dipertaruhkan apabila tidak mampu melakukan perundingan dengan organisasi lain yang dapat berdampak kerugian organisasinya. Tugas manajer sebagai perunding adalah mengajukan persyaratan yang dapat menguntungkan organisasi. Contohnya seorang manajer logistik melakukan tawar-menawar harga dengan perusahaan yang menjual bahan baku supaya perusahaan yang dikelolan manajer tersebut tidak mengalami Enterpreneurship berhubungan dengan mencari peluang dalam kegiatan untuk memajukan organisasi dengan cara mencari perubahan, menanggapi perubahan, dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Seorang manajer harus mampu mencari celah usaha supaya organisasinya tetap berjalan. Usaha yang dapat dilakukan oleh manajer supaya organisasinya tetap berjalan adalah melalui berbagai kegiatan seperti mengajukan proyek yang memiliki nilai bisnis, mengidentifikasi ide baru, mendelegasikan tanggung jawab ide kepada organisasi lain yang dapat memberi peluang usaha. Tugas manajer sebagai Enterpreneurship adalah mencari strategi untuk memajukan organisasi yang dikelola, utamanya dalam bidang ekonomi. Contohnya seorang manajer pelayanan rumah sakit memberikan fasilitas pelayanan kepada pasien dan keluarga seperti cafeteria, warung telekomunikasi wartel, toko obat di dalam gedung rumah sakit yang memiliki peluang bisnis bagi pihak rumah DAFTAR PUSTAKAAchmad, DKK. Manajemen Pelayanan Kesehatan Katalog Dalam Terbitan. 2012 Alamsyah, Dedi. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta Nuha Medika. 2011Al-Assaf, Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta Buku Kedokteran EGC. 2013Azwar, Azrul. 1994 Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta Yayasan Penerbit IDI. Barney & Griffin, 1992. The Management of Organizations, Houghton Mifflin Company, United States of America. Bustami, MS. MQH. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Askeptabilitasnya Jakarta. 2011 Buchbinder, Sharon B., dan Nancy H. Shanks. 2007. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Jakarta Penerbit Buku Kedokteran Richard, L. 2000. Manajemen, edisikelima. Erlangga R. L., & Weick, K. E. 1984. Toward a model of organizations as interpretation systems. Academy of management review, 92, Kesehatan, 2009, Sistem Kesehatan Nasional Departemen Kesehatan RI Dasar Pembangunan Kesehatan, 71 Departemen Kesehatan, 2009, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, .Divianto. 2012. Peranan Audit Operasional Terhadap Efktivitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap di Rumah Sakit Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi Wijono. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya Airlangga University. 2000Drucker, P 2007, People and Performance The Best of Peter Drucker on Management, Harvard Business School Press, Boston. Farich, Achmad MM. Manajemen Pelayanan Kesehatan Sendangadi Melati Sleman. 2012 Gualco, D 2010, The Good Manager a Guide for the Twenty-First Century Manager, Universe Susatyo. 2016. Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. Yogyakarta Gosyen Nur Aulia. Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat Jalan Semarang Eye Center SEC Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat e-kournal, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014. OnlineKorompis, Grace E. C. 2016. Organisasi & Manajemen Kesehatan. Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mayasari, E., Munaa, N., Kodriyah, L., Herawati, I., & Aditya,R. S. 2020. Keputusan Masyarakat Dalam Pemilihan Rumah Sakit Untuk Pelayanan Kesehatan Di Wilayah Malang Raya. JKEP, 52, 1998, Total Quality Management, Universitas Gajah Mada, A. A. G. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta Nurunniyah, S., & Nurhayati, A. S. 2013. Mutu Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta D 2010, Key performance indicators developing, implementing, and using winning KPIs, John Willey & Sons, USA. Pohan, I. S. 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta DepKes RI, 1996 Modul Pelatihan Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas, Jakarta Saifuddin, A..B. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Satrianegara, M. F. & Saleha, S. 2012. Buku Ajar Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan serta Kebidanan. Jakarta Salemba J. J. S., Marjati, & Pipitcahyani, T. I. 2013. Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan. Jakarta Salemba Masitoh S., & Rosyanawati, T. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Untuk Bidan. Jakarta Trans Info Naomy Marie. 2013. Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan. Jakarta In Media. 73 BIOGRAFI PENULIS Ida Herwati, lahir di Kalampa pada tanggal 25 Juli 1995. Penulis tinggal di Jalan Lintas Tente Godo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Penulis mengenyam Pendidikan di SDN Inpres Kalampa 1 woha, SMP Negeri 1 Woha, SMK Kesehatan Yahya Bima, Pendidika Sarjana di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, danProgram Magister di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju STIkim-IMA. Penulis sebagai Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Aditya lahir di Surabaya pada tanggal 13 Februari 1992. Penulis tinggal di Surabaya di jalan Gubeng Klingsingan I/19 b Surabaya. Penulis mengenyam pendidikan di SDN Gubeng III Surabaya, SMPN 29 Surabaya, SMAN 19 Surabaya, Diploma III di Poltekkes Kemenkes Surabaya, Sarjana, Profesi Ners dan magister keperawatan di Universitas Airlangga. Penulis telah melakukan publikasi jurnal nasional terakreditasi dan internasional. Pengalaman bekerja penulis tahun 2016- 2017 Dosen STIKes Surabaya, 2015-2017 di Fisrt Care Ambulance Service sebagai tim paramedic, tahun 2017- sekarang sebagai paramedic di 221 Assist dan 2018 sampai dengan sekarang sebagai dosen di STIKes Kepanjen. Pengalaman Organisasi yang telah di ikuti yaitu tahun 2014 sebagai coordinator lapangan pada75 MAHAGANA Universitas Airlangga, Anggota TSR pada PMI Kota Surabaya, ANggota PSSI Kota Surabaya. Penulis memiliki motto Every Dark Light is Followed by a Light Morning. Nihayatul Munaa, MPH. dilahirkan di Kudus 13 Maret 1993. Lulusan Sarjana kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga tahun 2015 dengan bantuan beasiswa Bidik Misi. Lulusan Master of Public Health di program Manajemen Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada tahun 2019 dengan beasiswa LPDP. Pernah bekerja di PT. Pelindo HusadaCitra sebagai staf pengembangan SDM dan staff akreditasi RS di RSA UGM. Aktif menjadi peneliti sejak 2012 dan beberapa telah di presentasikan pada international conference seperti 13rd Young Speaker Contest and Educational Forum Vietnam,2012, 1st International Conference of Integrated Intellectual Community Jerman, 2014, 20th International Conference on Hospital Management and Improving Healthcare Japan, 2017, 50th Asia-Pacific Consortium of Public Health Conference Malaysia, 2018, 1st International Conference on Business & Social Sciences Lampung, 2020, 1st International Conference on Agromedicine aand Medical Sciences Surabaya, 2020, dan International Conference Hospital Strategic Response on Global Public Health Disaster Malang, 2020. Sekarang bekerja sebagai dosen tetap prodi Administrasi Rumah Sakit di Stikes Kepanjen Malang. Lailatul Kodriyah, lahir di Malang pada tanggal 15 Maret 1993. Penulis tinggal di kota Kepanjen kabupaten Malang. Penulis mengenyam pendidikan SD di SDN kedung Pedaringan 02, SMP Negeri 4 Kepanjen, SMA Negeri 01 Kepanjen, Program Sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Penulis telah76 melakukan beberapa publikasi jurnal nasional. Penulis bekerja di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen sebagai tenaga kependidikan. Penulis memiliki moto Lakukan yang terbaik disetiap langkah, ridho Allah adalah hal The purpose of this study is to describe the level of patient satisfaction with health services at the Monta Health Center, Bima Regency. The type of research used in this research is descriptive research. The population of all outpatients and inpatients at the Monta Health Center for the period January 2021, and the sampling technique used was accidental sampling, namely 70 people consisting of 40 inpatients and 30 outpatients. The instrument uses a questionnaire, and the analysis used is descriptive statistics using the SPSS Statistical Products and Service Solutions program. at the Monta Health Center, Bima Regency, which is measured by indicators of tangibles real, reliability reliability, responsiveness response, assurance guarantee, empathy empathy is considered to be in accordance with patient expectations. Thus, it is hoped that the Monta Health Center in Bima Regency as the spearhead of the government in providing health services is required to maintain service quality and continue to improve services to the community to form a healthy society. In addition, health workers are expected to be able to carry out their duties and work in accordance with the applicable Standard Operating Procedures SOP so as to provide a sense of security and comfort for Sulinar SariAbstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa mekanisme pengadaan buku teks pelajaran kurikulum 2013 dan kendalanya di Kabupaten Natuna. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Temuan dari penelitian ini, yaitu Pengadaan buku teks pelajaran kurikulum 2013 di Kabupaten Natuna menggunakan dua mekanisme, yaitu e-katalog dan BSE. Kedua mekanisme tersebut menyulitkan sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Natuna, karena banyak penyedia/penerbit yang tidak bersedia mengirim disebabkan biaya pengiriman yang cukup mahal. Sementara di Kabupaten Natuna tidak ada penyedia/penerbit buku dan tidak semua sekolah memiliki jaringan internet. Ada dua distributor buku teks di Kabupaten Natuna, jika membeli buku teks di distributor tersebut, harga buku teks yang ditawarkan oleh distributor melebihi harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan berdasarkan zona dan pengiriman buku teksnya tidak tepat waktu. Sehingga proses pembelajaran untuk semester 1 tetap tidak menggunakan buku teks pelajaran kurikulum 2013 karena pengiriman yang kunci mekanisme, pengadaan, buku teks. Richard L. DaftKARL E. WEICKA comparative model of organizations as interpretation systems is proposed. The model describes four interpretation modes enacting, discovering, undirected viewing, and conditioned viewing. Each mode is determined by 1 management's beliefs about the environment and 2 organizational intrusiveness. Interpretation modes are hypothesized to be associated with organizational differences in environmental scanning, equivocality reduction, strategy, and decision is one of the public facilities used by the Indonesian people in the health sector. A hospital is a health service institution that conducts complete individual health services that provide inpatient, outpatient and emergency services. This research was conducted descriptively Qualitative research using a phenomenological approach was conducted in November 25 to 29 November 2019. data were obtained through in-depth interviews. Stages of analysis Data obtained by in-depth interviews can be analyzed the process of data analysis with Interpretative Phenomenological Analysis IPA. The population of this study was 11 respondents. The method of selecting participants was carried out using a purposive sampling technique. Age of respondents 25-50 years. The results found 7 themes, namely Distance, BPJS Class, Rates, services, Doctors, Diseases, Facilities. Conclusion In Hospital Selection the distance is a major factor in the selection of Hospitals. The next factor is BPJS or health insurance which is owned by each individual in the selection of hospitals because it will be related to tariffs. hospitals that affect the expenditure of individuals who are F Al-AssafMutu Pelayanan KesehatanAl-Assaf, Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta Buku Kedokteran EGC. 2013Program Menjaga Mutu Pelayanan KesehatanAzrul AzwarAzwar, Azrul. 1994 Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta Yayasan Penerbit Mqh BustamiBustami, MS. MQH. Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan & Askeptabilitasnya Jakarta. 2011Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah SakitDepartemen KesehatanDepartemen Kesehatan, 2009, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, .Peranan Audit Operasional Terhadap Efktivitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap di Rumah Sakit Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda PalembangDivianto. 2012. Peranan Audit Operasional Terhadap Efktivitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap di Rumah Sakit Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda Palembang. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi Good Manager a Guide for the Twenty-First Century ManagerGualcoGualco, D 2010, The Good Manager a Guide for the Twenty-First Century Manager, Universe USA.
pelayanan di rumah sakit